Okara.id – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep terus memperkuat layanan kesehatan ibu hamil, khususnya yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK), melalui kegiatan monitoring dan pendampingan terpadu.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (8/7) di dua desa di Kecamatan Pragaan, yakni Desa Prenduan dan Karduluk, dengan melibatkan berbagai unsur tenaga kesehatan yang selama ini aktif dalam program pemberdayaan masyarakat.

Kepala Dinkes P2KB Sumenep drg. Ellya Fardasah menegaskan pentingnya pemantauan intensif terhadap ibu hamil dengan KEK guna menekan risiko komplikasi kehamilan yang dapat berujung pada gangguan kesehatan serius, baik bagi ibu maupun janin.

“Kegiatan ini penting untuk memastikan intervensi gizi dan pendampingan berjalan efektif. Kita harus hadir sejak awal,” ujar Ellya di sela kegiatan.

Monitoring dilakukan oleh Tim Kesehatan Masyarakat melalui bidang Promosi Kesehatan (Promkes) dan Pemberdayaan Masyarakat, dengan pendampingan langsung terhadap proses pendataan dan evaluasi lapangan.

Peserta kegiatan terdiri dari kader pendamping ibu hamil KEK, bidan desa, tenaga promkes, serta penanggung jawab gizi dari Puskesmas Pragaan. Mereka bekerja sama mendeteksi potensi masalah sejak dini dan merumuskan langkah tindak lanjut.

Menurut Ellya, model pendampingan ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain, mengingat keberhasilan penanganan KEK sangat bergantung pada kedekatan dan kepedulian lingkungan sekitar.

“Peran kader di lapangan sangat krusial, bukan hanya dalam aspek teknis, tetapi juga sebagai jembatan komunikasi antara ibu hamil dan tenaga kesehatan di puskesmas,” katanya.

Dinkes P2KB, lanjut Ellya, akan terus memberikan dukungan melalui pelatihan serta supervisi rutin bagi kader dan tenaga promkes, agar program berjalan berkelanjutan dan memberikan dampak nyata.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para bidan desa yang berharap ada keberlanjutan program, termasuk penyediaan suplemen gizi yang lebih terencana dan merata bagi ibu hamil KEK di daerah rawan.

Sementara itu, Koordinator Promkes Puskesmas Pragaan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pencegahan stunting berbasis komunitas yang selaras dengan program nasional maupun daerah.

“Kami juga memberikan edukasi langsung kepada ibu hamil tentang pentingnya pola makan seimbang selama kehamilan,” ujarnya.

Selain pendampingan, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk memverifikasi data ibu hamil KEK yang tercatat dalam laporan puskesmas, serta mengevaluasi efektivitas intervensi yang telah diberikan.

Promosi kesehatan juga terus digencarkan agar keluarga dan lingkungan sekitar lebih terlibat dalam mendukung kebutuhan gizi dan psikologis ibu selama masa kehamilan.

Dengan kolaborasi lintas sektor di tingkat desa, termasuk pemerintah desa, posyandu, dan masyarakat, Dinkes P2KB berharap angka KEK di Kabupaten Sumenep dapat ditekan secara signifikan demi peningkatan kualitas kesehatan ibu dan bayi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *